Menteri PDTT Borong Kerajinan Rakyat Di Perbatasan Timor Leste
Baca Juga: Besok, Pengrajin Tahu Tempe di Kupang Tidak Mogok Evarista Adek, salah satu dari 75 anak perempuan anggota kelompok tersebut mengatakan untuk memproduksi
satu kain tenun mengambil satu bulan sekali dengan harga bervariasi dari 750.000 persen menjadi Rp1,2 juta per saham. Dia mengharapkan hal tersebut
kerajinan warga bisa dikembangkan sehingga bisa bermanfaat bagi warga sekitar. Setelah pembelian, Menteri Eko
Selanjutnya pintu persimpangan RI-Timor Leste di Motaain, dan juga tanaman bawang pertama di Desa Fatuketi, Kakuluk Mesak
Distrik. Atambua-Menteri Seluruh Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro
Sandjojo mengunjungi perbatasan RI-Timor Leste pada hari Selasa (16/8). "Saya bisa memamerkan semua barang kerajinan ini di kantor
pemasaran, "jelas Menteri Sandjojo. Baca Juga: PLN NTT Memasang Penangkal Petir Mencegah Gangguan Listrik Tim kerajinan
yang telah dibangun sejak 2013 telah mengirim kerajinan ke daerah-daerah yang dijual ke Timor Leste. "Saya sudah berbicara dengan Bupati Belu
bahwa kerajinan ini bisa diperbaiki dan penghuni lainnya juga bisa membeli di sini, karena saya melihat ibu juga bisa membuat seragam sekolah,
seragam pegawai negeri dan TNI, "katanya kepada wartawan. Sepanjang kunjungan tersebut, Menteri Sandjojo mampir di Desa Silawan.
kantor, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu untuk memenuhi anggota awak 'Ida Laran Ida' dari 75 wanita. Menteri
langsung membeli 10 kain tenun dan berbagai kerajinan tangan seperti pita vas, dompet seharga Rp 5 juta. Bahan ini dibuat
dari barang bekas Apakah motif Marabo yang zatnya berasal dari benang kapas.Baca juga: map ijazah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar