Selasa, 03 Oktober 2017

Sultan HB X: Yogyakarta Harus Menjadi Kota Kerajinan Kayu dan Mebel


Sultan HB X: Yogyakarta Harus Menjadi Kota Kerajinan Kayu dan Mebel

"Bulan depan Presiden RI Joko Widodo akan meluncurkan Boyolali sebagai Metal Craft City, mengapa Yogyakarta tidak bisa menjadi Kota Kayu.
Kerajinan dan Perabotan, "demikian ungkap Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat peluncuran Jogjakarta
Perabotan Internasional dan Craf Fair Indonesia (JIFFINA) di hotel Ambarukmo, Yogya, Selasa (27/12) malam. "Pameran ini
menargetkan transaksi sebesar US $ 300 juta, "katanya. Sultan berharap JIFFINA yang akan berlangsung pada Maret 2017 harus disiapkan.
untuk menyambut kedatangan wisman yang akan membanjiri Yogyakarta karena akan membuka Bandara Internasional di Kulonprogo, DIY. Saya t
mengatakan tahun lalu pameran tersebut mampu menarik sebanyak 449 pembeli dari 42 negara. Yakni didominasi oleh Prancis dengan 17
persen, Amerika Serikat 14 persen, Australia 13 persen, Nederland 11 persen, dan Jerman 10 persen. Yogyakarta - Jika Boyolali
Jawa Tengah bisa menjadi Kota Kerajinan Tembaga dan Kuningan, maka Yogyakarta juga harus menjadi Kota Kayu dan Furnitur
Kerajinan tangan Pasalnya, Yogyakarta punya alat untuk mewujudkannya. Sementara itu, Ketua Komite JIFFINA 2017, Endro Wardoyo mengatakan
Pameran yang akan digelar di Jogja Expo Center (JEC) pada 13-16 Maret 2017, akan dikunjungi sekitar 4.000 pembeli (pembeli) lebih
dari 60 negara "Bahan baku dan kemampuan perancang yang bisa memenuhi permintaan negara tujuan akan menghasilkan produk
Menarik banyak pembeli dari berbagai negara, "kata Sultan. Sultan mengatakan, Indonesia memiliki modal besar dalam bentuk mentah melimpah
bahan dan kualitas. Sedangkan Yogyakarta memiliki perancang handal untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Karena itu, di Yogyakarta
Industri furnitur bisa berperan di tingkat global. Bahkan Indonesia pun berkesempatan memenangkan kompetisi.Baca juga: plakat wisuda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar