Senin, 11 September 2017

Kampoeng Sasirangan, Pusat Batik Banjarmasin


Kampoeng Sasirangan, Pusat Batik Banjarmasin

Menurut sejarah abad XII ke abad XIV di seluruh kerajaan Dipa, Kalimantan Selatan terbukti sebagai a
Jenis busana batik yang disebut Kain Calapan, belakangan dikenal dengan nama Kain Sasirangan. Namun, itu sampai ke permukaan jika kondisinya
terpenuhi, yaitu istana Batung selesai dalam sehari dan kainnya bisa selesai sehari atau diwarnai oleh 40 putri dengan wadi /
tema padiwaringin Itu adalah kain calapan / sasirengan. Apakah Anda mempertimbangkan untuk membuat kain sasirangan? Untuk Kampoeng Sasirangan
hanya! Menurut sahibul atau cerita rakyat hikayat, kain sasirangan pertama yang dibuat adalah saat Patih Lambung Mangkurat bermeditasi selama 40
hari 40 malam di atas rakit balarut banyu. Menjelang akhir rakit, Patih datang ke daerah Rantau. Kota Bagantung.
Dia juga melihat setumpuk buih dan dari dalam sampah suara seorang wanita, gadis itu adalah Putri Junjung Buih yang akan menjadi Raja
di Banua ini Bersama dengan evolusi zaman, kain sasirangan bukan hanya pakaian yang dipersonalisasi tapi juga Selatan
Baju Kalimantan Kain Sauirangan sering digunakan sebagai bahan untuk pakaian wanita dan pria biasa, entah resmi atau
tidak resmi Selain itu, sasirangan terlihat pada orang lain, yaitu kebaya, syal, gorden, taplak meja, saputangan, sprei,
dan barang. Kain sasirangan biasa digunakan dalam upacara adat. Kain ini awalnya digunakan untuk penyembuhan
individu terkena penyakit (pamintaan). Di awal masa kain sasirangan sebagai pakaian adat biasanya merupakan ikat kepala
(laung), sabuk untuk kedua cowok dan karena syal, renda, atau udat (kemben) untuk wanita. Kain Sasirangan awalnya digunakan atau
Dapat diandalkan untuk penyembuhan bagi individu yang menderita penyakit (pamintaan). Kain ini digunakan dalam upacara adat Banjar
wilayah. Kain sasirangan ini berbentuk seperti ikat kepala, kekamban (kerudung) beserta tapih bumin (sarung). Sebagai pewarna
bahan yang diambil dari bahan pewarna alami seperti jahe, minyak pohon pisang, daun pandan dll. Keunikan kain terlihat pada
Jumlah motifnya melimpah dan beragam. Judul sasirangan itu sendiri berawal dari istilah sirang (bahasa daerah) yang
Berarti diikat atau dijahit dengan tangan dan benang yang ditarik atau berkaitan dengan bahasa jahitan yang disebut dijelujur. Desa Sasirangan adalah
terletak di Jalan Seberang Masjid Kampung Melayu, sejak 2010 telah dimanfaatkan di antara kerajinan souvenir memorabilia
benda dan gaya sasirangan. Pendirian desa Sasirangan oleh Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin bertujuan untuk
memudahkan pembeli sekaligus sebagai cara instruksi untuk usaha mikro berukuran sedang dan kecil. Desa Sasirangan masih merupakan tempat tinggal
Batik membuat kain sasirangan Banjarmasin dimana pembuatan batik masih menggunakan cara konvensional seperti batik
kerajinan di sekitar pulau jawa. Banjarmasin terkenal dengan kerajinan kain Sasirangan-nya. Anda tertarik untuk memboyongnya sebagai
Cendera mata bisa langsung menuju ke pusat pengrajin dari Kampoeng Sasirangan. Ada berbagai pilihan!Baca juga: plakat wisuda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar